Apakah Anda Lagi Bersedih?

Sedih itu sudah biasa apa lagi di kalangan galauers yang kebanyakan di domisili oleh para remaja SMP dan SMA. ngaku aja, come on! ini sangat normal loh! siapa pun lo, apapun jenis kelamin lo... perempuan, laki-laki, ataupun yang mengku tomboy or sissy, hoho.


Biasanya galauers itu kebanyakan perempuan. kenapa? karena, perempuan lebih membuka perasaan mereka daripada para kaum laki-laki. mereka cenderung lebih jaim, lebih tertutup.
bagaimana cara mengatasi galau atau sedih or sad? check this out!
 
 1. menangislah! menangis itu sebagian dari derasnya penyesalan lo, dosa-dosa lo. kesedihan lo yang membuat lo cukup muak dengan hidup ini. wajar. WAJAR BANGET! semua kalangan
semua orang di muka bumi ini pasti pernah menangis. ya! pasti! karena mereka di berikan perasaan dan hati dari yang Maha Kuasa.
  
2. scream out, guys!! TERIAAAAAAAAKKKKK!!! AHhhhhhhhh ... aahhhhhhhhhh aaaaaaah hhhhhhhhhhhh aaaahhhha aaaaaaaaaaah hhhhhhhhhhhhhh ... AAAAA HHHHhhhh aaaaaaaaaaaaaa HHHH aaaaa ....aaaaahhhh hhh aaaa aaa hhhhhh hhhaaaaaa aahhh hHHHHH HHHHH ..... ....aaa hhhHH
 
 
Itu cara yang cepat untuk mengusir kesedihan. tapi, scream out itu susahnya adalah tempat. ngerti kan maksud gue? teriak itu musti di tempat yang sunyi sepi. ga mungkin kan lo teriak di kamar lo dan tepat di samping kamar lo itu kamar opa-opa yang udah bau tanah? ya, pikirkan itu 15 ribu kali lagi.
 
 
 
 
3. big hug! tau gak kenapa Teletubbis gak pernah sedih, nangis, galau, gundah, guling-gulingan di lumpur? Yes! karena mereka suka berpelukan satu sama lain. misalnya, si tingkywingky sedih tas berwarna merahnya hilang di curi sweeper. pasti teman-teman lainnya langsung memeluk tingkywingky. jadi bisa di bayangkan, mereka memeluk satu sama lain dan langsung berempat. *krik* Well, intinya pelukan itu sangatsangatsuperduper dibutuhkan untuk para galauers jaman sekarang. termasuk gue sih kalo lagi sedih...
 
anyway, entah mengapa setelah gue baca ulang kok postingan gue random abis ya. em... awal-awalnya bener, makin lama kok makin ga jelas kebenaranya.
ya.. itu saja dari saya.. mudah-mudahan bisa di mengerti. sebenarnya masih banyak point yang pengen gue jabarin, tapi berhubung gue sibuk banget ngurusin **** gue yang udah guling-gulingan di lumpur (?) jadi gue cukup ngejabarin 3 point (gak)penting ini. hahahaha

semoga kalian senang dan sudah gak galau lagi melihat, membaca, meraba postingan ini, semoga amal ibadah anda di terima yang Maha Kuasa.
peace love and g4ul
 

Sedih itu sudah biasa apa lagi di kalangan galauers yang kebanyakan di domisili oleh para remaja SMP dan SMA. ngaku aja, come on! ini sangat normal loh! siapa pun lo, apapun jenis kelamin lo... perempuan, laki-laki, ataupun yang mengku tomboy or sissy, hoho.


Biasanya galauers itu kebanyakan perempuan. kenapa? karena, perempuan lebih membuka perasaan mereka daripada para kaum laki-laki. mereka cenderung lebih jaim, lebih tertutup.
bagaimana cara mengatasi galau atau sedih or sad? check this out!
 
 1. menangislah! menangis itu sebagian dari derasnya penyesalan lo, dosa-dosa lo. kesedihan lo yang membuat lo cukup muak dengan hidup ini. wajar. WAJAR BANGET! semua kalangan
semua orang di muka bumi ini pasti pernah menangis. ya! pasti! karena mereka di berikan perasaan dan hati dari yang Maha Kuasa.
  
2. scream out, guys!! TERIAAAAAAAAKKKKK!!! AHhhhhhhhh ... aahhhhhhhhhh aaaaaaah hhhhhhhhhhhh aaaahhhha aaaaaaaaaaah hhhhhhhhhhhhhh ... AAAAA HHHHhhhh aaaaaaaaaaaaaa HHHH aaaaa ....aaaaahhhh hhh aaaa aaa hhhhhh hhhaaaaaa aahhh hHHHHH HHHHH ..... ....aaa hhhHH
 
 
Itu cara yang cepat untuk mengusir kesedihan. tapi, scream out itu susahnya adalah tempat. ngerti kan maksud gue? teriak itu musti di tempat yang sunyi sepi. ga mungkin kan lo teriak di kamar lo dan tepat di samping kamar lo itu kamar opa-opa yang udah bau tanah? ya, pikirkan itu 15 ribu kali lagi.
 
 
 
 
3. big hug! tau gak kenapa Teletubbis gak pernah sedih, nangis, galau, gundah, guling-gulingan di lumpur? Yes! karena mereka suka berpelukan satu sama lain. misalnya, si tingkywingky sedih tas berwarna merahnya hilang di curi sweeper. pasti teman-teman lainnya langsung memeluk tingkywingky. jadi bisa di bayangkan, mereka memeluk satu sama lain dan langsung berempat. *krik* Well, intinya pelukan itu sangatsangatsuperduper dibutuhkan untuk para galauers jaman sekarang. termasuk gue sih kalo lagi sedih...
 
anyway, entah mengapa setelah gue baca ulang kok postingan gue random abis ya. em... awal-awalnya bener, makin lama kok makin ga jelas kebenaranya.
ya.. itu saja dari saya.. mudah-mudahan bisa di mengerti. sebenarnya masih banyak point yang pengen gue jabarin, tapi berhubung gue sibuk banget ngurusin **** gue yang udah guling-gulingan di lumpur (?) jadi gue cukup ngejabarin 3 point (gak)penting ini. hahahaha

semoga kalian senang dan sudah gak galau lagi melihat, membaca, meraba postingan ini, semoga amal ibadah anda di terima yang Maha Kuasa.
peace love and g4ul
 

Read more>>
Sabtu, 05 Maret 2011 0 komentar

Andai ku tahu, tapi aku tidak tahu....

Cuapek deh. Setelah bertahun-tahun mengembara kesana-sini. Menjelajahi setiap jengkal bumi pertiwi untuk mencari dan menemukan harta karun salah satu rahasia hidup ini, finally berujung dengan duarrrrr....it's gone. Kesal? Gundah? Jengkel? Pokok'e semua rasa jadi satu, gak ada enak-enaknya.
Ada apa gerangan? Sepertinya apa yang sudah dilakukan, diperbuat berakhir dengan kehampaan. Awalnya aku tidak ingin menuangkan hal ini tapi biarlah demi kesehatan jiwa dan raga, akan ku tuang sebagai susunan ketik per ketik huruf hingga mataku lelah dan aku tertidur nyenyak.

Smile...have U smile today? kurang lebih begitu salah satu slogan yang pernah aku lihat dan baca di salah satu gedung bertingkat di Jakarta. Himbauan yang manis. Ya, ada bagusnya aku pakai (sebagai topeng kedukaanku yang mendalam).
Berpura-pura seperti layaknya tidak ada sesuatu terjadi.Bertingkahlaku seperti wayang diayun-ayun sang dalang. Aku tidak bisa bersikap selayaknya orang normal, yang bisa menangis saat duka. No way, sayang lah airmata ini ditumpahkan untuk suatu hal yang sudah lewat.

So, kalo gitu pilihanku tampaknya hanya berusaha melegakan semua hal itu terjadi. Seperti angin yang bergerak dinamis, tidak peduli apapun rintangan yang dihadapi. Hidupku masih panjang (penuh harap lantaran masih banyak dosa yang lalu dan datang silih berganti terasa ataupun tanpa dirasa).

Tuhan, beri aku petunjukMu. Ampuni semua dosa dan kesalahanku. Ampuni juga dosa-dosanya yang telah berani menentangMu. Berilah toleransi akan ketidak berdayaanku ini.
Tuhan, amanat yang Kau berikan, kiranya hanya Kau yang bisa melindunginya.
Dalam kehampaan aku bersimpuh, dan jiwa yang hidup dan kehidupanku dalam genggamanMu, aku memohon ampunan.
amiin.
Cuapek deh. Setelah bertahun-tahun mengembara kesana-sini. Menjelajahi setiap jengkal bumi pertiwi untuk mencari dan menemukan harta karun salah satu rahasia hidup ini, finally berujung dengan duarrrrr....it's gone. Kesal? Gundah? Jengkel? Pokok'e semua rasa jadi satu, gak ada enak-enaknya.
Ada apa gerangan? Sepertinya apa yang sudah dilakukan, diperbuat berakhir dengan kehampaan. Awalnya aku tidak ingin menuangkan hal ini tapi biarlah demi kesehatan jiwa dan raga, akan ku tuang sebagai susunan ketik per ketik huruf hingga mataku lelah dan aku tertidur nyenyak.

Smile...have U smile today? kurang lebih begitu salah satu slogan yang pernah aku lihat dan baca di salah satu gedung bertingkat di Jakarta. Himbauan yang manis. Ya, ada bagusnya aku pakai (sebagai topeng kedukaanku yang mendalam).
Berpura-pura seperti layaknya tidak ada sesuatu terjadi.Bertingkahlaku seperti wayang diayun-ayun sang dalang. Aku tidak bisa bersikap selayaknya orang normal, yang bisa menangis saat duka. No way, sayang lah airmata ini ditumpahkan untuk suatu hal yang sudah lewat.

So, kalo gitu pilihanku tampaknya hanya berusaha melegakan semua hal itu terjadi. Seperti angin yang bergerak dinamis, tidak peduli apapun rintangan yang dihadapi. Hidupku masih panjang (penuh harap lantaran masih banyak dosa yang lalu dan datang silih berganti terasa ataupun tanpa dirasa).

Tuhan, beri aku petunjukMu. Ampuni semua dosa dan kesalahanku. Ampuni juga dosa-dosanya yang telah berani menentangMu. Berilah toleransi akan ketidak berdayaanku ini.
Tuhan, amanat yang Kau berikan, kiranya hanya Kau yang bisa melindunginya.
Dalam kehampaan aku bersimpuh, dan jiwa yang hidup dan kehidupanku dalam genggamanMu, aku memohon ampunan.
amiin.

Read more>>
Rabu, 02 Maret 2011 0 komentar

Trik Pdkt yang bikin cewek klepek-klepek...!!!!!

Sering ditolak? Atau gagal melulu pas pedekete? Jangan nyerah dulu. Prinsipnya cuma ada 3 “N”. Nah, “N” pertama adalah: niat. Trus “N” kedua: ngedeketin. Kalo udah deket, masuk deh ke “N” ketiga: nembak. Lha, kalo ditolak? Pake prinsip “N” keempat: ngaca!! (Shit!)

As usual, cewek tuh emang makhluk misterius. Susah banget nebak apa maunya. Omongan yang keluar dari mulut mereka kadang nggak ngegambarin suasana hatinya.

Nggak perlu heran. Jalan pikiran cewek emang beda sama kita-kita para cowok. Ungkapan klasik bilang: cewek itu berasal dari planet Venus, cowok dari Mars. “Bahasa kalbu”-nya lain.
Wah, susah dong? Nggak juga. Yang penting kalo kita udah yakin ama “N” pertama, kita bisa terus masuk ke “N” kedua. “N” kedua ini bakal menentukan sukses atau nggaknya program “N” ketiga.
Nah, supaya strategi “N” kedua mulus, ada baiknya kita tahu dulu tipe cewek yang bakal kita ajak “perang. Contohnya, cara ngedeketin cewek rumahan jelas beda sama cewek gaul. Begitu juga kalo kita mau ngedeketin cewek romantis dengan cewek cuek.
Masing-masing tipe cewek punya kebiasaan yang umum. Nah, kebiasaan-kebiasaan itulah yang bisa kita pake jadi pintu masuk pada masa pedekate. Pedekate yang bagus nggak akan bikin kita terlontar ke “N” keempat. Lanjut!

CEWEK RUMAHAN
Dari namanya aja udah jelas cewek tipe ini seneng ngendon di rumah. Rumah buat mereka adalah tempat yang paling nyaman di dunia. Nonton TV, dengerin kaset, CD, atau radio udah cukup bikin mereka tenang.
Leyeh-leyeh di kasur atau duduk-duduk di teras rumah sambil baca buku dan majalah jadi menu utama. Tapi bukan berarti mereka nggak senang gaul. Cuma buat cewek rumahan, nggak ada tempat senyaman rumah.
Nah, lantas apa dong triknya untuk bisa bikin cewek model gini klepek-klepek gubrak?
Gampang, kita harus:
  1. Rajin main ke rumahnya. Meski tinggalnya di ujung dunia, kita harus tetep bela-belain dateng. Relain deh waktu nongkrong kita berkurang. Yang penting kan maksud dan tujuan tercapai.
  2. Kalo dia suka nonton film, bawain aja DVD terbaru koleksi kita. Kan asik kalo ujung-ujungnya bisa nonton bareng di rumahnya.
  3. Deketin bokap-nyokapnya. Cewek rumahan biasanya kan jadi anak kesayangan. Kalo hati orang tuanya sukses kita ambil, maka anaknya pasti menyusul.
  4. Pas dia lagi sakit, kita harus buru-buru menjenguknya. Sekalian bawain buah-buahan atau barang apa pun yang bisa menghiburnya. Trik ini pasti bakal membawa sukses di kemudian hari.
CEWEK GAUL
Cewek tipe ini kebalikan dari cewek rumahan. Buat dia, rumah cuma tempat singgah doang. Seluruh waktunya habis buat gaul. Hang out bareng temen, nongkrong di mal, atau sibuk ke klab dan tempat gaul lainnya. Kalo dicari pasti susah ketemu.
Nah, cewek model begini kudu dideketin dengan cara yang beda, seperti:
  1. Rajin ngikutin aktivitasnya ke tempat-tempat gaul. Dijamin lama-lama dia bakal nempel juga sama kita. Paling nggak ke mana pun dia pergi, kita harus ada terus di sampingnya.
  2. Ajak dia ke tempat gaul terbaru. Pasti bakal seneng banget deh.
  3. Selalu tampil gaya. Cewek gaul kan paling perhatian soal gaya. Nggak perlu yang aneh, cukup yang up to date. Ini penting supaya kita nggak malu-maluin dia kalo diajak ke tempat-tempat gaul.
  4. Kasih barang yang bisa dipake buat bergaul. Nggak perlu yang mahal. Aksesoris kecil macam gelang bisa dijadiin hadiah.
CEWEK ROMANTIS
Gampang ketebak apa maunya nih cewek. Semua hal yang berbau romantis pasti bisa bikin dia berbunga-bunga. Cewek gaul, rumahan, atau tipe lainnya pasti ada yang tipe romantis juga. Yang pasti benang merahnya adalah: hal-hal berbau romantis menjadi hal yang paling disukainya. Makanya kita harus:
  1. Jangan gengsi dengan hal-hal romantis. Jadi orang yang romantis nggak berarti nggak macho. Buat cewek bisa jadi sebaliknya!
  2. Siap jadi pendengar yang baik kalo dia curhat.
  3. Kasih bunga kalo ada hari istimewa buatnya. Emang sih kesannya nggak seru, tapi hal kayak begini jadi besar artinya buat cewek romantis.
  4. Ajak pergi ke tempat-tempat yang ngedukung suasana romantis. Makan malem di tempat terbuka, piknik di taman, atau jalan-jalan berdua, bisa jadi alternatif.
  5. Jangan malu bilang kata sayang buatnya. Pokoknya belajar jadi orang yang luwes deh pas ngomong. Nggak bisa? Ayo, kita pasti bisa.
  6. Perhatian sama detil. Misalnya, kita kudu inget hari ulang tahunnya. Atau, ngasi barang yang dia paling butuhkan. Tapi inget jangan maksa. Kalo dia butuh mobil baru masa kita maksa beliin?
CEWEK KUPER
Wah, yang model ini rada ribet nih. Cewek kuper alias nggak bergaul jelas nggak suka ke mana-mana. Biasanya sih gara-gara kurang pede sama dirinya sendiri. Diajak ke mal males, diajak gaul ogah. Rada-rada mirip sama cewek rumahan. Bedanya cewek rumahan tuh sebenernya bisa bergaul, cuma lebih milih beraktivitas di rumah ketimbang di luar. Sementara cewek kuper ngendon di rumah karena nggak punya pilihan.
Lantas apa dong triknya supaya cewek model ini bisa digebet?
  1. Ajak dia keluar buat ngeliat “dunia”. Dengan begitu, dia jadi merasa kalo kita tuh membuka pengalaman baru buatnya.
  2. Kalo main ke rumahnya bawain majalah cewek terbaru biar pikirannya lebih terbuka.
  3. Dorong dirinya supaya lebih punya pede yang gede. Ini jelas bakal jadi hal berharga buatnya. Efeknya dia bakal ngerasa kita jadi orang terpenting buatnya.
  4. Kenalin sama temen-temen kita. Dengan begitu dia ngerasa kalo kita nggak malu jadi temennya.
CEWEK PLAYER
Kata orang cewek player paling susah dipegang ekornya (kucing kali!). Tapi ini ada benernya. Cewek player tuh pedenya selangit. Cewek model ini ngerasa superior dan nggak butuh cowok. Padahal sih sebenernya sama aja kayak cewek-cewek lain. Bahkan bisa jadi cewek player tuh punya keinginan diperhatiin yang lebih. Makanya mereka ngelampiasinnya dengan sering gonta-ganti cowok. Begitu mereka dapet orang yang dianggapnya “setara”, dijamin deh nggak bakal kabur lagi. Tapi, nggak gampang bikin cewek model ini melting. Butuh trik yang banyak, seperti:
  1. Redam ego kita sebagai cowok kalo berhadapan dengan dia. Prinsip api lawan api musti dibuang jauh-jauh. Justru api bisa padam dilawan air. Nah, kita deh airnya. Adem aja bawaannya sama doi.
  2. Harus lebih misterius. Cewek player kan suka tantangan tuh. Begitu kita pake trik tarik-ulur atau jinak-jinak marpaung, eh, merpati, pasti doi makin penasaran. Jangan umbar diri kita semuanya di depan mereka. Pirit dikit-dikit.
  3. Belajar jadi temen ngobrol yang paling asik di dunia buatnya.
  4. Jangan suka ge-er kalo dikasi perhatian. Santai aja! Cewek model gini kan tipenya suka tebar pesona. Jadi wajar aja kalo suka ngasi perhatian lebih.
CEWEK CUEK
Cewek cuek tuh bener-bener dingin. Kesannya ketus dan nggak ramah. Ngadepin cewek yang kayak gini muka mesti tebel. Semangat juga kudu gede. Soalnya kalo niat kita nggak kuat, ngeliat tampang dinginnya aja udah males. Padahal belum tentu juga mereka sedingin tampang yang mereka kasih liat. Bisa aja dibalik kecuekannya, sebenernya mereka sensitif abis.
Terus gimana dong caranya supaya bisa bikin cewek model ini bisa jatuh ke tangan kita? Ada nih:
  1. Hantem terus jack! Benteng cewek kayak gini biasanya tebel abis tuh. Tapi yang namanya benteng kan kalo “diserang” terus lama-lama toh jebol juga.
  2. Jangan pecicilan di depan mukanya. Cewek cuek tuh paling sebel ngeliat cowok ketimpringan yang nggak juntrung. Just play it cool bro!
  3. Cari hobinya dan kulik abis. Ini penting supaya upaya kita ngedeketin doi jadi makin lancar.
  4. Jangan pasang muka “permusuhan” kalo kita diketusin. Keketusan biasanya jadi senjata doi buat ngusir. Kalo kita bisa ngelawan, kan lama-lama doi capek juga. Tapi inget, ada batasnya juga kali. Kalo kebangetan, ngapain juga diterusin.
  5. Deketin temen-temennya. Korek informasi sebanyak-banyaknya. Kalo dapet info berharga, gunakan sebagai “senjata” buat bikin doi “nyerah”.
  6. Jangan ikut-ikutan cuek. Justru kita harus lebih perhatian.
Sering ditolak? Atau gagal melulu pas pedekete? Jangan nyerah dulu. Prinsipnya cuma ada 3 “N”. Nah, “N” pertama adalah: niat. Trus “N” kedua: ngedeketin. Kalo udah deket, masuk deh ke “N” ketiga: nembak. Lha, kalo ditolak? Pake prinsip “N” keempat: ngaca!! (Shit!)

As usual, cewek tuh emang makhluk misterius. Susah banget nebak apa maunya. Omongan yang keluar dari mulut mereka kadang nggak ngegambarin suasana hatinya.

Nggak perlu heran. Jalan pikiran cewek emang beda sama kita-kita para cowok. Ungkapan klasik bilang: cewek itu berasal dari planet Venus, cowok dari Mars. “Bahasa kalbu”-nya lain.
Wah, susah dong? Nggak juga. Yang penting kalo kita udah yakin ama “N” pertama, kita bisa terus masuk ke “N” kedua. “N” kedua ini bakal menentukan sukses atau nggaknya program “N” ketiga.
Nah, supaya strategi “N” kedua mulus, ada baiknya kita tahu dulu tipe cewek yang bakal kita ajak “perang. Contohnya, cara ngedeketin cewek rumahan jelas beda sama cewek gaul. Begitu juga kalo kita mau ngedeketin cewek romantis dengan cewek cuek.
Masing-masing tipe cewek punya kebiasaan yang umum. Nah, kebiasaan-kebiasaan itulah yang bisa kita pake jadi pintu masuk pada masa pedekate. Pedekate yang bagus nggak akan bikin kita terlontar ke “N” keempat. Lanjut!

CEWEK RUMAHAN
Dari namanya aja udah jelas cewek tipe ini seneng ngendon di rumah. Rumah buat mereka adalah tempat yang paling nyaman di dunia. Nonton TV, dengerin kaset, CD, atau radio udah cukup bikin mereka tenang.
Leyeh-leyeh di kasur atau duduk-duduk di teras rumah sambil baca buku dan majalah jadi menu utama. Tapi bukan berarti mereka nggak senang gaul. Cuma buat cewek rumahan, nggak ada tempat senyaman rumah.
Nah, lantas apa dong triknya untuk bisa bikin cewek model gini klepek-klepek gubrak?
Gampang, kita harus:
  1. Rajin main ke rumahnya. Meski tinggalnya di ujung dunia, kita harus tetep bela-belain dateng. Relain deh waktu nongkrong kita berkurang. Yang penting kan maksud dan tujuan tercapai.
  2. Kalo dia suka nonton film, bawain aja DVD terbaru koleksi kita. Kan asik kalo ujung-ujungnya bisa nonton bareng di rumahnya.
  3. Deketin bokap-nyokapnya. Cewek rumahan biasanya kan jadi anak kesayangan. Kalo hati orang tuanya sukses kita ambil, maka anaknya pasti menyusul.
  4. Pas dia lagi sakit, kita harus buru-buru menjenguknya. Sekalian bawain buah-buahan atau barang apa pun yang bisa menghiburnya. Trik ini pasti bakal membawa sukses di kemudian hari.
CEWEK GAUL
Cewek tipe ini kebalikan dari cewek rumahan. Buat dia, rumah cuma tempat singgah doang. Seluruh waktunya habis buat gaul. Hang out bareng temen, nongkrong di mal, atau sibuk ke klab dan tempat gaul lainnya. Kalo dicari pasti susah ketemu.
Nah, cewek model begini kudu dideketin dengan cara yang beda, seperti:
  1. Rajin ngikutin aktivitasnya ke tempat-tempat gaul. Dijamin lama-lama dia bakal nempel juga sama kita. Paling nggak ke mana pun dia pergi, kita harus ada terus di sampingnya.
  2. Ajak dia ke tempat gaul terbaru. Pasti bakal seneng banget deh.
  3. Selalu tampil gaya. Cewek gaul kan paling perhatian soal gaya. Nggak perlu yang aneh, cukup yang up to date. Ini penting supaya kita nggak malu-maluin dia kalo diajak ke tempat-tempat gaul.
  4. Kasih barang yang bisa dipake buat bergaul. Nggak perlu yang mahal. Aksesoris kecil macam gelang bisa dijadiin hadiah.
CEWEK ROMANTIS
Gampang ketebak apa maunya nih cewek. Semua hal yang berbau romantis pasti bisa bikin dia berbunga-bunga. Cewek gaul, rumahan, atau tipe lainnya pasti ada yang tipe romantis juga. Yang pasti benang merahnya adalah: hal-hal berbau romantis menjadi hal yang paling disukainya. Makanya kita harus:
  1. Jangan gengsi dengan hal-hal romantis. Jadi orang yang romantis nggak berarti nggak macho. Buat cewek bisa jadi sebaliknya!
  2. Siap jadi pendengar yang baik kalo dia curhat.
  3. Kasih bunga kalo ada hari istimewa buatnya. Emang sih kesannya nggak seru, tapi hal kayak begini jadi besar artinya buat cewek romantis.
  4. Ajak pergi ke tempat-tempat yang ngedukung suasana romantis. Makan malem di tempat terbuka, piknik di taman, atau jalan-jalan berdua, bisa jadi alternatif.
  5. Jangan malu bilang kata sayang buatnya. Pokoknya belajar jadi orang yang luwes deh pas ngomong. Nggak bisa? Ayo, kita pasti bisa.
  6. Perhatian sama detil. Misalnya, kita kudu inget hari ulang tahunnya. Atau, ngasi barang yang dia paling butuhkan. Tapi inget jangan maksa. Kalo dia butuh mobil baru masa kita maksa beliin?
CEWEK KUPER
Wah, yang model ini rada ribet nih. Cewek kuper alias nggak bergaul jelas nggak suka ke mana-mana. Biasanya sih gara-gara kurang pede sama dirinya sendiri. Diajak ke mal males, diajak gaul ogah. Rada-rada mirip sama cewek rumahan. Bedanya cewek rumahan tuh sebenernya bisa bergaul, cuma lebih milih beraktivitas di rumah ketimbang di luar. Sementara cewek kuper ngendon di rumah karena nggak punya pilihan.
Lantas apa dong triknya supaya cewek model ini bisa digebet?
  1. Ajak dia keluar buat ngeliat “dunia”. Dengan begitu, dia jadi merasa kalo kita tuh membuka pengalaman baru buatnya.
  2. Kalo main ke rumahnya bawain majalah cewek terbaru biar pikirannya lebih terbuka.
  3. Dorong dirinya supaya lebih punya pede yang gede. Ini jelas bakal jadi hal berharga buatnya. Efeknya dia bakal ngerasa kita jadi orang terpenting buatnya.
  4. Kenalin sama temen-temen kita. Dengan begitu dia ngerasa kalo kita nggak malu jadi temennya.
CEWEK PLAYER
Kata orang cewek player paling susah dipegang ekornya (kucing kali!). Tapi ini ada benernya. Cewek player tuh pedenya selangit. Cewek model ini ngerasa superior dan nggak butuh cowok. Padahal sih sebenernya sama aja kayak cewek-cewek lain. Bahkan bisa jadi cewek player tuh punya keinginan diperhatiin yang lebih. Makanya mereka ngelampiasinnya dengan sering gonta-ganti cowok. Begitu mereka dapet orang yang dianggapnya “setara”, dijamin deh nggak bakal kabur lagi. Tapi, nggak gampang bikin cewek model ini melting. Butuh trik yang banyak, seperti:
  1. Redam ego kita sebagai cowok kalo berhadapan dengan dia. Prinsip api lawan api musti dibuang jauh-jauh. Justru api bisa padam dilawan air. Nah, kita deh airnya. Adem aja bawaannya sama doi.
  2. Harus lebih misterius. Cewek player kan suka tantangan tuh. Begitu kita pake trik tarik-ulur atau jinak-jinak marpaung, eh, merpati, pasti doi makin penasaran. Jangan umbar diri kita semuanya di depan mereka. Pirit dikit-dikit.
  3. Belajar jadi temen ngobrol yang paling asik di dunia buatnya.
  4. Jangan suka ge-er kalo dikasi perhatian. Santai aja! Cewek model gini kan tipenya suka tebar pesona. Jadi wajar aja kalo suka ngasi perhatian lebih.
CEWEK CUEK
Cewek cuek tuh bener-bener dingin. Kesannya ketus dan nggak ramah. Ngadepin cewek yang kayak gini muka mesti tebel. Semangat juga kudu gede. Soalnya kalo niat kita nggak kuat, ngeliat tampang dinginnya aja udah males. Padahal belum tentu juga mereka sedingin tampang yang mereka kasih liat. Bisa aja dibalik kecuekannya, sebenernya mereka sensitif abis.
Terus gimana dong caranya supaya bisa bikin cewek model ini bisa jatuh ke tangan kita? Ada nih:
  1. Hantem terus jack! Benteng cewek kayak gini biasanya tebel abis tuh. Tapi yang namanya benteng kan kalo “diserang” terus lama-lama toh jebol juga.
  2. Jangan pecicilan di depan mukanya. Cewek cuek tuh paling sebel ngeliat cowok ketimpringan yang nggak juntrung. Just play it cool bro!
  3. Cari hobinya dan kulik abis. Ini penting supaya upaya kita ngedeketin doi jadi makin lancar.
  4. Jangan pasang muka “permusuhan” kalo kita diketusin. Keketusan biasanya jadi senjata doi buat ngusir. Kalo kita bisa ngelawan, kan lama-lama doi capek juga. Tapi inget, ada batasnya juga kali. Kalo kebangetan, ngapain juga diterusin.
  5. Deketin temen-temennya. Korek informasi sebanyak-banyaknya. Kalo dapet info berharga, gunakan sebagai “senjata” buat bikin doi “nyerah”.
  6. Jangan ikut-ikutan cuek. Justru kita harus lebih perhatian.

Read more>>
Selasa, 25 Januari 2011 0 komentar

JURUS JITU MENEMBAK CEWE DALAM 30 MENIT

Nembak cewek itu seru.
Tapi, juga banyak hambatannya.
Salah-salah, gebetan bisa melayang.
Tigapuluh menit udah lebih dari cukup.
Nggak percaya?

Nembak cewek tuh saat yang paling nyebelin sekaligus berkesan. Abis, kita kan nggak bisa nebak reaksinya bakal kayak gimana. Nerima atau nolak. Teriak kegirangan, senyum-senyum penuh makna, atau malah ngetawain. Wuah, pusiiing! Makanya pantes deh kalo beberapa dari kita jadi suka gentar pas mau nyatain cinta ke gebetan.
Padahal sih sebenernya nervous tuh wajar lho. Namanya juga ngadepin momen bersejarah, siapa juga bakal deg-degan. Ngaku deh, elo-elo yang mengklaim diri gampang nyatain cinta juga tetap ngerasa nervous kan waktu berhadapan sama doi? Cuma aja nervous ini emang nggak boleh "dipelihara", entar malah mengacaukan acara.

Biar nggak kelamaan trus malah jadi basi atau garing, dan elonya salting sendiri, kemakan sama deg-degan gara-gara nervous, prosesnya tembak menembak ini nggak boleh lebih dari setengah jam!
Nggak boleh kurang juga. Soalnya, ehm, nggak bakalan berkesan juga dong ah!
Nah, biar tambah paten, waktu yang setengah jam itu juga kudu dibagi-bagi lagi. Kalo perlu, malah menit per menit. Gimana pembagiannya?

The first 5 minutes
Penampilan, bro! Dari ujung rambut sampe ujung kaki. Udah rapi belum, udah wangi belum? Ini penting, soalnya di mana-mana kesan pertama tuh didapet dari penampilan.
Makanya jangan sampe tuh baju yang dipake nggak matching atau kumel dan lusuh. Doi bisa males ngeliat lo. Apalagi kalo ditambah aroma badan yang nggak sedap plus bau mulut, wuah…elo belum ngomong apa-apa gebetan udah ilfil duluan!
Tapi nggak usah kerapian dan terlalu wangi juga sih. Sampe pake kemeja tangan panjang, dasi, sama jas segala, terus nyemprotin minyak wangi disekujur tubuh misalnya. Mau nembak, apa mau ngelamar kerjaan, mas?

5 menit berikutnya
Perhatiin gerakan tubuh! Jangaaan…sampe elo melakukan gerakan-gerakan yang mengisyaratkan kalo elo lagi nervous. Kayak ngutak-ngatik zippo, ngetuk-ngetuk meja, ngegoyang-goyangin kaki, de el el. Entar ketauan kalo lo deg-degan. Tengsin, jack, bisa-bisa diketawain nanti!
Tapi jangan juga bersikap sok pede. Duduk tegap kayak arca, ngebusungin dada, menatap sambil ngangkat dagu, de es be. Kesannya sengak banget tuh. Cowok aja bete ngeliat cowok begitu, apalagi cewek. Asal lo tau, cewek itu mendambakan cowok yang ramah dan hangat. Nah, kalo begitu ngeliat gerakan tubuh lo dia langsung narik kesimpulan elo nggak asik, gimana?

10 menit ke depan
Elo mesti merhatiin obrolan. Lha ini, nggak gampang nih. Obrolan "pembuka" ini tujuannya bukan cuma mencairkan ketegangan, tapi juga kalo bisa mengakrabkan elo dan gebetan. Makanya dari mulai pemilihan topik sampe kata-kata harus diperhatiin bener.

Bagusnya sih elo nyari bahan obrolan yang dimengerti sama elo berdua, biar nggak disconnect di tengah jalan. Lebih asik lagi kalo bahan obrolan lo itu bukan sesuatu yang berat-berat, yang full jokes aja lah. Biar bisa ketawa-ketawa dan bikin dia nyubit-nyubit gemes gitu…Auw!

O iya jack, elo juga mesti jagain mulut lo supaya nggak kelepasan make kata-kata kotor atau katro, kayak yang biasa dipake pas ngobrol bareng anak-anak. Soalnya kalo lo kelepasan, wuah…bisa minus nanti nilai lo di depan dia.

10 most crucial minutes
Ini dia momen bersejarah yang ditunggu-tunggu. Jack, ngelewatin sepuluh menit terakhir ini bikin jantung serasa mau copot. Pikiran juga pasti penuh sama hapalan kata-kata manis yang bakal jadi senjata buat menaklukkan dia. Biar rada ketolong, coba kita perinci lagi trik-triknya.

1 menit pertama, atur nafas. Biar lebih tenang, jack.
2 menit berikutnya, tatap matanya dalem-dalem (taela…sumur kali dalem!).
3 menit selanjutnya, pegang tangannya dengan penuh perasaan. Usap-usap dan rasakan kelembutannya.
5 menit kemudian, tembaaak! "I love you. Kamu mau nggak jadi pacarku?" Hehehe… To the point aja ngomongnya, nggak usah pake ngegombal segala. Bilang mata kamu indah lah, kamu cantik lah, huh, jurus kayak gini sih cupu berat! Lagian, kalo lo kebanyakan ngerayu, tembakan lo malah nggak ngegigit. Udah keburu basi!

Oya. Selama persiapan sampe gongnya, yang paling penting buat diinget adalah:
Yang nervous tuh bukan lo doang! Lo kan nggak tau kalo target lo itu juga kebat-kebit hatinya? Makanya, biar pembicaraan lebih bisa mengalir, anggap aja kalo doi tuh sama posisinya sama elo. Sama-sama deg-degan!

Nah, kalo gongnya udah keluar, selanjutnya tinggal tunggu aja jawaban dari dia. Selama nunggu jangan berhenti berdoa, biar hatinya tergetar… Sip?

TRIK NGELES KALO GEBETAN NOLAK!
1. Kalo gebetan bilang: "Entar deh, gue pikir-pikir dulu."
Elo bilang: "Boleh, tapi apa yang gue bilang tadi itu keluar dari perasaan lho…"
2. Kalo gebetan bilang: "Mmm, kayaknya kita mendingan temenan aja deh."
Elo bilang: "Yaaah…! Temen gue udah banyak… Sekarang gue butuh pacar!"
3. Kalo gebetan gagap: "Gu… gu… gue… ee…."
Elo bilang: "Sstt… Elo nggak usah ngomong apa-apa, gue udah tau kalo elo pasti mau bilang iya." (Kalo doi emang gagap beneran, mending buru-buru lo bawa ke dokter deh!)
4. Kalo gebetan bilang: "Gue belum boleh pacaran sama ortu."
Elo bilang: "Tenang! Gue nggak bakalan bilang sama ortu lo!"
5. Kalo gebetan bilang: "Gue mau konsentrasi belajar, belum mau pacaran."
Elo bilang: "Gue juga. Tapi gue pengen terus belajar sama elo…."
6. Kalo gebetan bilang: "Gue udah punya cowok."
Elo bilang: "Tapi elo masih punya lho kesempatan dapetin cowok yang lebih baik, contohnya gue." (Hmm.. Biar bisa dipake, tapi mending lo pikir-pikir dulu deh, ngegebet cewek orang!)
7. Kalo gebetan diem aja.
Elo bilang: "Diem berarti iya nih. Kalo gitu sekarang kita pacaran…hehehe."
Nembak cewek itu seru.
Tapi, juga banyak hambatannya.
Salah-salah, gebetan bisa melayang.
Tigapuluh menit udah lebih dari cukup.
Nggak percaya?

Nembak cewek tuh saat yang paling nyebelin sekaligus berkesan. Abis, kita kan nggak bisa nebak reaksinya bakal kayak gimana. Nerima atau nolak. Teriak kegirangan, senyum-senyum penuh makna, atau malah ngetawain. Wuah, pusiiing! Makanya pantes deh kalo beberapa dari kita jadi suka gentar pas mau nyatain cinta ke gebetan.
Padahal sih sebenernya nervous tuh wajar lho. Namanya juga ngadepin momen bersejarah, siapa juga bakal deg-degan. Ngaku deh, elo-elo yang mengklaim diri gampang nyatain cinta juga tetap ngerasa nervous kan waktu berhadapan sama doi? Cuma aja nervous ini emang nggak boleh "dipelihara", entar malah mengacaukan acara.

Biar nggak kelamaan trus malah jadi basi atau garing, dan elonya salting sendiri, kemakan sama deg-degan gara-gara nervous, prosesnya tembak menembak ini nggak boleh lebih dari setengah jam!
Nggak boleh kurang juga. Soalnya, ehm, nggak bakalan berkesan juga dong ah!
Nah, biar tambah paten, waktu yang setengah jam itu juga kudu dibagi-bagi lagi. Kalo perlu, malah menit per menit. Gimana pembagiannya?

The first 5 minutes
Penampilan, bro! Dari ujung rambut sampe ujung kaki. Udah rapi belum, udah wangi belum? Ini penting, soalnya di mana-mana kesan pertama tuh didapet dari penampilan.
Makanya jangan sampe tuh baju yang dipake nggak matching atau kumel dan lusuh. Doi bisa males ngeliat lo. Apalagi kalo ditambah aroma badan yang nggak sedap plus bau mulut, wuah…elo belum ngomong apa-apa gebetan udah ilfil duluan!
Tapi nggak usah kerapian dan terlalu wangi juga sih. Sampe pake kemeja tangan panjang, dasi, sama jas segala, terus nyemprotin minyak wangi disekujur tubuh misalnya. Mau nembak, apa mau ngelamar kerjaan, mas?

5 menit berikutnya
Perhatiin gerakan tubuh! Jangaaan…sampe elo melakukan gerakan-gerakan yang mengisyaratkan kalo elo lagi nervous. Kayak ngutak-ngatik zippo, ngetuk-ngetuk meja, ngegoyang-goyangin kaki, de el el. Entar ketauan kalo lo deg-degan. Tengsin, jack, bisa-bisa diketawain nanti!
Tapi jangan juga bersikap sok pede. Duduk tegap kayak arca, ngebusungin dada, menatap sambil ngangkat dagu, de es be. Kesannya sengak banget tuh. Cowok aja bete ngeliat cowok begitu, apalagi cewek. Asal lo tau, cewek itu mendambakan cowok yang ramah dan hangat. Nah, kalo begitu ngeliat gerakan tubuh lo dia langsung narik kesimpulan elo nggak asik, gimana?

10 menit ke depan
Elo mesti merhatiin obrolan. Lha ini, nggak gampang nih. Obrolan "pembuka" ini tujuannya bukan cuma mencairkan ketegangan, tapi juga kalo bisa mengakrabkan elo dan gebetan. Makanya dari mulai pemilihan topik sampe kata-kata harus diperhatiin bener.

Bagusnya sih elo nyari bahan obrolan yang dimengerti sama elo berdua, biar nggak disconnect di tengah jalan. Lebih asik lagi kalo bahan obrolan lo itu bukan sesuatu yang berat-berat, yang full jokes aja lah. Biar bisa ketawa-ketawa dan bikin dia nyubit-nyubit gemes gitu…Auw!

O iya jack, elo juga mesti jagain mulut lo supaya nggak kelepasan make kata-kata kotor atau katro, kayak yang biasa dipake pas ngobrol bareng anak-anak. Soalnya kalo lo kelepasan, wuah…bisa minus nanti nilai lo di depan dia.

10 most crucial minutes
Ini dia momen bersejarah yang ditunggu-tunggu. Jack, ngelewatin sepuluh menit terakhir ini bikin jantung serasa mau copot. Pikiran juga pasti penuh sama hapalan kata-kata manis yang bakal jadi senjata buat menaklukkan dia. Biar rada ketolong, coba kita perinci lagi trik-triknya.

1 menit pertama, atur nafas. Biar lebih tenang, jack.
2 menit berikutnya, tatap matanya dalem-dalem (taela…sumur kali dalem!).
3 menit selanjutnya, pegang tangannya dengan penuh perasaan. Usap-usap dan rasakan kelembutannya.
5 menit kemudian, tembaaak! "I love you. Kamu mau nggak jadi pacarku?" Hehehe… To the point aja ngomongnya, nggak usah pake ngegombal segala. Bilang mata kamu indah lah, kamu cantik lah, huh, jurus kayak gini sih cupu berat! Lagian, kalo lo kebanyakan ngerayu, tembakan lo malah nggak ngegigit. Udah keburu basi!

Oya. Selama persiapan sampe gongnya, yang paling penting buat diinget adalah:
Yang nervous tuh bukan lo doang! Lo kan nggak tau kalo target lo itu juga kebat-kebit hatinya? Makanya, biar pembicaraan lebih bisa mengalir, anggap aja kalo doi tuh sama posisinya sama elo. Sama-sama deg-degan!

Nah, kalo gongnya udah keluar, selanjutnya tinggal tunggu aja jawaban dari dia. Selama nunggu jangan berhenti berdoa, biar hatinya tergetar… Sip?

TRIK NGELES KALO GEBETAN NOLAK!
1. Kalo gebetan bilang: "Entar deh, gue pikir-pikir dulu."
Elo bilang: "Boleh, tapi apa yang gue bilang tadi itu keluar dari perasaan lho…"
2. Kalo gebetan bilang: "Mmm, kayaknya kita mendingan temenan aja deh."
Elo bilang: "Yaaah…! Temen gue udah banyak… Sekarang gue butuh pacar!"
3. Kalo gebetan gagap: "Gu… gu… gue… ee…."
Elo bilang: "Sstt… Elo nggak usah ngomong apa-apa, gue udah tau kalo elo pasti mau bilang iya." (Kalo doi emang gagap beneran, mending buru-buru lo bawa ke dokter deh!)
4. Kalo gebetan bilang: "Gue belum boleh pacaran sama ortu."
Elo bilang: "Tenang! Gue nggak bakalan bilang sama ortu lo!"
5. Kalo gebetan bilang: "Gue mau konsentrasi belajar, belum mau pacaran."
Elo bilang: "Gue juga. Tapi gue pengen terus belajar sama elo…."
6. Kalo gebetan bilang: "Gue udah punya cowok."
Elo bilang: "Tapi elo masih punya lho kesempatan dapetin cowok yang lebih baik, contohnya gue." (Hmm.. Biar bisa dipake, tapi mending lo pikir-pikir dulu deh, ngegebet cewek orang!)
7. Kalo gebetan diem aja.
Elo bilang: "Diem berarti iya nih. Kalo gitu sekarang kita pacaran…hehehe."

Read more>>
0 komentar

PENGORBANAN....!!!!

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. 


Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.:

"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya.

Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan :

"Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!".

Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata :

"Ayah, aku yang melakukannya! ".

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi,:

"Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!".

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata :

"Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11. Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut :

"Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik..."

Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas. Sambil berkata :

"Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?".

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata :

"Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku."

Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya sambil berkata :

"Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya?. Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!".

Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata :

"Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.".

Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku:

"Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.".

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang.

Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas) . Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan :

" Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana !".

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, :

"Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?"

Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu? "

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku :

"Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu. ..".

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan :

"Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."

Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis.

Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23. Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum :

"Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..".

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya.aku bertanya :

"Apakah itu sakit?".

"Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti.

Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.

Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26. Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan :

"Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu :

"Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. :

"Pikirkan kakak ipar...ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah:

"Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"

"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya :

"Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?".

Tanpa bahkan berpikir ia menjawab :

"Kakakku."

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat :

"Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.

Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku akhirnya keluar juga :

"Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku."

Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.



Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. 


Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.:

"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya.

Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan :

"Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!".

Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata :

"Ayah, aku yang melakukannya! ".

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi,:

"Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!".

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata :

"Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11. Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut :

"Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik..."

Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas. Sambil berkata :

"Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?".

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata :

"Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku."

Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya sambil berkata :

"Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya?. Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!".

Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata :

"Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.".

Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku:

"Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.".

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang.

Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas) . Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan :

" Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana !".

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, :

"Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?"

Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu? "

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku :

"Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu. ..".

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan :

"Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."

Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis.

Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23. Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum :

"Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..".

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya.aku bertanya :

"Apakah itu sakit?".

"Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti.

Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.

Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26. Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan :

"Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu :

"Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. :

"Pikirkan kakak ipar...ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah:

"Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"

"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya :

"Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?".

Tanpa bahkan berpikir ia menjawab :

"Kakakku."

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat :

"Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.

Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku akhirnya keluar juga :

"Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku."

Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.



Read more>>
Minggu, 23 Januari 2011 0 komentar

Tentang Cinta

Kepala lelaki perkasa itu tertunduk lesu di depan cermin. Dilihatnya sekali lagi wajah dirinya dan kekasihnya yang tercetak di foto beberapa bulan yang lalu. “Aku dulu..” ia tak mampu lagi melanjutkan kata-katanya. Tak terasa, lelehan air mulai mengalir di sudut-sudut kelopak mata.. makin deras.. dan deras.. “Aku mencintaimu sayang.. tapi entah, apakah aku masih sanggup melakukannya untukmu.”

Lelaki itu seorang prajurit. Seminggu yang lalu negara mengirimnya ke sebuah medan pertempuran. Dalam sebuah pertempuran tersebut, sebutir mortir membuat kamp tempat tinggalnya terbakar hebat. Beberapa orang masih hidup, termasuk prajurit itu.. sekalipun luka bakar memakan habis wajah dan sebagian tubuhnya.
“Kriiiiing..!!!” tiba-tiba telepon di samping lelaki itu berbunyi. “Halo.. ini aku sayang..” terdengar suara seorang wanita di telepon itu. “Kapan kamu pulang? bukankah kamu sudah berjanji akan menikahi aku setelah pulang nanti?” wanita itu melanjutkan pembicaraannya. “Tapi..” Jawab si prajurit. “Aku sudah tahu semuanya..” Tiba-tiba sang wanita menyahut.
Dua minggu kemudian prajurit itu pulang ke negara asalnya. Setelah mendapatkan perawatan yang cukup intensif di rumah sakit lokal, ia diperbolehkan pulang dan beristirahat di rumah. Lalu, pesta pernikahan pun digelar dengan meriah.. sekaligus mengharukan. Sebuah pesta yang selalu menjadi inspirasi bagi orang-orang yang menghadirinya.. sebuah pesta kemenangan cinta.. sebuah pesta kemenangan hati.





Kepala lelaki perkasa itu tertunduk lesu di depan cermin. Dilihatnya sekali lagi wajah dirinya dan kekasihnya yang tercetak di foto beberapa bulan yang lalu. “Aku dulu..” ia tak mampu lagi melanjutkan kata-katanya. Tak terasa, lelehan air mulai mengalir di sudut-sudut kelopak mata.. makin deras.. dan deras.. “Aku mencintaimu sayang.. tapi entah, apakah aku masih sanggup melakukannya untukmu.”

Lelaki itu seorang prajurit. Seminggu yang lalu negara mengirimnya ke sebuah medan pertempuran. Dalam sebuah pertempuran tersebut, sebutir mortir membuat kamp tempat tinggalnya terbakar hebat. Beberapa orang masih hidup, termasuk prajurit itu.. sekalipun luka bakar memakan habis wajah dan sebagian tubuhnya.
“Kriiiiing..!!!” tiba-tiba telepon di samping lelaki itu berbunyi. “Halo.. ini aku sayang..” terdengar suara seorang wanita di telepon itu. “Kapan kamu pulang? bukankah kamu sudah berjanji akan menikahi aku setelah pulang nanti?” wanita itu melanjutkan pembicaraannya. “Tapi..” Jawab si prajurit. “Aku sudah tahu semuanya..” Tiba-tiba sang wanita menyahut.
Dua minggu kemudian prajurit itu pulang ke negara asalnya. Setelah mendapatkan perawatan yang cukup intensif di rumah sakit lokal, ia diperbolehkan pulang dan beristirahat di rumah. Lalu, pesta pernikahan pun digelar dengan meriah.. sekaligus mengharukan. Sebuah pesta yang selalu menjadi inspirasi bagi orang-orang yang menghadirinya.. sebuah pesta kemenangan cinta.. sebuah pesta kemenangan hati.





Read more>>
0 komentar

Surat Dari Kekasih...

Untukmu yang selalu Kucintai,

Saat kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan
berharap engkau akan berbicara kepadaKu., bercerita,
meminta pendapatKu, mengucapkan sesuatu untukKu
walaupun hanya sepatah kata.

Atau berterima kasih kepadaKu atas sesuatu hal yang
indah yang terjadi dalam hidupmu pada tadi malam, kemarin, atau waktu yang lalu….
Tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja…
Tak sedikitpun kau menyedari Aku di dekat mu.

Aku kembali menanti saat engkau sedang bersiap,
Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk…

Di satu tempat, engkau duduk tanpa melakukan apapun.
Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu.
Aku berfikir engkau akan datang kepadaKu, tetapi engkau
berlari ke telefon dan menelefon seorang teman untuk sekadar berbual-bual.

Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku
menanti dengan sabar sepanjang hari. Namun dengan
semua kegiatanmu Aku berfikir engkau terlalu sibuk
untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.

Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang ke
sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara
kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak
sedikitpun menyapaKu.

Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan
melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKu
dengan lembut sebelum menjamah makanan yang kuberikan,
tetapi engkau tidak melakukannya…..

Ya, tidak mengapa, masih ada waktu yang tersisa dan
Aku masih berharap engkau akan datang kepadaKu,
meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya
seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menghidupkan TV, Aku
tidak tahu apakah kau suka menonton TV atau tidak,
hanya engkau selalu ke sana dan menghabiskan banyak
waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun
dan hanya menikmati siaran yang ditampilkan, hingga waktu-
waktu untukKu dilupakan.

Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menikmati
makananmu tetapi kembali engkau lupa menyebut namaKu
dan berterima kasih atas makanan yang telah Kuberikan.
Saat tidur Kufikir kau merasa terlalu lelah.

Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu,
kau melompat ke tempat tidurmu dan tertidur tanpa
sepatahpun namaKu kau sebut. Tidak mengapa kerana mungkin
engkau masih belum menyedari bahawa Aku selalu hadir untukmu.

Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sedari.
Aku bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat menyayangimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata darimu, ungkapan isi hatimu, namun tak kunjung tiba.

Baiklah….. engkau bangun kembali dan kembali Aku
menanti dengan penuh kasih bahawa hari ini kau akan
memberiKu sedikit waktu untuk menyapaKu…

Tapi yang Kutunggu … ah tak juga kau menyapaKu.
Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, Isya dan Subuh lagi
kau masih tidak mempedulikan Aku.

Tak ada sepatah kata, tak ada seucap doa, tak ada
pula harapan dan keinginan untuk sujud kepadaKU….
Apakah salahKu padamu …? Rezeki yang Kulimpahkan,
kesihatan yang Kuberikan, Harta yang Kurelakan, makanan
yang Kuhidangkan , Keselamatan yang Kukurniakan,
kebahagiaan yang Kuanugerahkan, apakah hal itu tidak
membuatmu ingat kepadaKu ???

Percayalah, Aku selalu mengasihimu, dan Aku tetap
berharap suatu saat engkau akan menyapaKu, memohon
perlindunganKu, bersujud menghadapKu … Kembali kepadaKu.
Yang selalu bersamamu setiap saat,
Tuhanmu….


~ Khalil Gibran




Untukmu yang selalu Kucintai,

Saat kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan
berharap engkau akan berbicara kepadaKu., bercerita,
meminta pendapatKu, mengucapkan sesuatu untukKu
walaupun hanya sepatah kata.

Atau berterima kasih kepadaKu atas sesuatu hal yang
indah yang terjadi dalam hidupmu pada tadi malam, kemarin, atau waktu yang lalu….
Tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja…
Tak sedikitpun kau menyedari Aku di dekat mu.

Aku kembali menanti saat engkau sedang bersiap,
Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk…

Di satu tempat, engkau duduk tanpa melakukan apapun.
Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu.
Aku berfikir engkau akan datang kepadaKu, tetapi engkau
berlari ke telefon dan menelefon seorang teman untuk sekadar berbual-bual.

Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku
menanti dengan sabar sepanjang hari. Namun dengan
semua kegiatanmu Aku berfikir engkau terlalu sibuk
untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.

Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang ke
sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara
kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak
sedikitpun menyapaKu.

Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan
melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKu
dengan lembut sebelum menjamah makanan yang kuberikan,
tetapi engkau tidak melakukannya…..

Ya, tidak mengapa, masih ada waktu yang tersisa dan
Aku masih berharap engkau akan datang kepadaKu,
meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya
seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menghidupkan TV, Aku
tidak tahu apakah kau suka menonton TV atau tidak,
hanya engkau selalu ke sana dan menghabiskan banyak
waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun
dan hanya menikmati siaran yang ditampilkan, hingga waktu-
waktu untukKu dilupakan.

Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menikmati
makananmu tetapi kembali engkau lupa menyebut namaKu
dan berterima kasih atas makanan yang telah Kuberikan.
Saat tidur Kufikir kau merasa terlalu lelah.

Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu,
kau melompat ke tempat tidurmu dan tertidur tanpa
sepatahpun namaKu kau sebut. Tidak mengapa kerana mungkin
engkau masih belum menyedari bahawa Aku selalu hadir untukmu.

Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sedari.
Aku bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat menyayangimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata darimu, ungkapan isi hatimu, namun tak kunjung tiba.

Baiklah….. engkau bangun kembali dan kembali Aku
menanti dengan penuh kasih bahawa hari ini kau akan
memberiKu sedikit waktu untuk menyapaKu…

Tapi yang Kutunggu … ah tak juga kau menyapaKu.
Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, Isya dan Subuh lagi
kau masih tidak mempedulikan Aku.

Tak ada sepatah kata, tak ada seucap doa, tak ada
pula harapan dan keinginan untuk sujud kepadaKU….
Apakah salahKu padamu …? Rezeki yang Kulimpahkan,
kesihatan yang Kuberikan, Harta yang Kurelakan, makanan
yang Kuhidangkan , Keselamatan yang Kukurniakan,
kebahagiaan yang Kuanugerahkan, apakah hal itu tidak
membuatmu ingat kepadaKu ???

Percayalah, Aku selalu mengasihimu, dan Aku tetap
berharap suatu saat engkau akan menyapaKu, memohon
perlindunganKu, bersujud menghadapKu … Kembali kepadaKu.
Yang selalu bersamamu setiap saat,
Tuhanmu….


~ Khalil Gibran




Read more>>
Sabtu, 16 Oktober 2010 0 komentar
TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG